Peningkatan geliat ekspor menjadi perhatian khusus dewasa ini. Seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi dunia serta perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China, menjadikan  peningkatan kegiatan ekspor menjadi salah satu jalan keluar untuk dapat menghadapi tantangan global. Tidak mau ketinggalan Bea Cukai Sorong ikut aktif menggenjot ekspor komoditas – komoditas yang sangat berpotensi di Sorong Raya. Sebagai instansi yang memiliki fungsi industrial assistance, Bea Cukai Sorong bersinergi dan terus berusaha merealisasikan potensi-potensi ekspor yang ada.

Sorong (13/09) pada hari Jumat, Bertempat di Bandara Domine Edward Osok, Kepala Kantor Pengawasan and Pelayanan Bea dan Cukai Sorong, Bapak Bambang Eko Prawinestyono  didampingi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Khusus Papua, Bapak Ahmad Rofiq melepas ekspor perdana melalui Bandar Udara  Domine Edward Osok.  Sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi antar instansi,  hadir juga pada acara tersebut  Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kota Sorong, Bapak Tamri Tajuddin, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) kota Sorong yang diwakili kepala Urusan Rumah Tangga, Bapak Andreas J.  Juga turut hadir dari pihak pengangkut dalam hal ini perwakilan dari Garuda Indonesia Cargo Cab. Sorong, perwakilan  pengusaha jasa kepabeanan PT Suryagita Nusaraya dan tentu saja Ibu Cyinthia dari  PT Bintang  Megah Jaya Perkasa (PT BMJP) selaku eksportir  . Serta dihadiri pula oleh perwakilan media, dalam hal ini pimpinan  LPP RRI Kota Sorong, Bapak Oscar Pangalila dan Bapak Achmad dari Media Cetak Radar Sorong.

Ekspor perdana produk perikanan oleh  PT BMJP  berupa  fresh king fish (mackerel) dan fresh Grouper fish sebanyak 570 kg hasil tangkapan dari nelayan di Kota Sorong. Rencananya produk tersebut akan dikirimkan ke Singapura. Penyelesaian formalitas pabean atas ekspor tersebut telah dilaksanakan melalui KPPBC TMP C Sorong.

Pada sambutannya Kepala KPPBC TMP C Sorong menyampaikan bahwa ekspor perdana ini merupakan upaya dari Bea dan Cukai dalam menjalankan perannya sebagai industial assistance yakni mendorong gerak laju pertumbuhan perekonomian di kota Sorong  dengan membuka pangsa pasar yang lebih luas bagi  penjualan potensi kelautan di Kota Sorong. Bambang berharap agar langkah kecil ini bisa membuat kota Sorong semakin kondusif dalam menarik minat investasi dan pada akhirnya akan memberikan peningkatan kemakmuran masyarakat  dan kemajuan bagi Kota Sorong.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Khusus Papua, dalam sambutannya, Ahmad Rofiq menambahkah bahwa saat ini merupakan moment yang krusial bagi upaya mendorong laju pertumbuhan ekspor. Hal ini bisa menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di tengah situasi persaingan perang dagang internasional yang kurang menguntungkan. Oleh sebab itu Bea dan Cukai menjadikan upaya mendorong eksportir baru ini menjadi program wajib dalam bentuk pencapaian Indeks Kenerja Utama (IKU) pada setiap kantor. Upaya yang telah dilakukan oleh KPPBC TMP C Sorong akan menjadi contoh yang baik sekaligus memotivasi agar  unit kantor lain di Papua dan Papua Barat  menunjukan kinerja yang sama di bidang ekspor. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dipandang perlu untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi antar berbagai instansi agar tidak ada lagi hambatan yang berarti dalam pengurusan ekspor. Karena sebagai mana diketahui proses administrasi ekspor ini tidak hanya melibatkan Bea dan cukai semata tetapi juga instansi lainnya, mulai perijinan usaha oleh pemerintah daerah setempat, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, pengangkut, Pengusaha Jasa kepabeanan dan lainnya.

Ahmad Rofiq juga menegaskan bahwa upaya mendorong ekspor di Papua ini juga akan memberikan dampak dan manfaat yang besar. Bagi pihak pengangkut, seperti Garuda  Indonesia Cargo tentu saja ini akan membuka peluang untuk berkontribusi dalam penyediaan slot khusus bagi produk yang akan diekspor.  Bagi instansi pemerintah seperti Pemda Kota Sorong adanya ekspor  direct dari kota Sorong ini juga akan memberikan manfaat dalam mengembangkan pola kebijakan yang diambil terutama dalam memajukan sektor industri dan perikanan di kota Sorong, karena data produk perikanan yang diekspor tercatat sebagai hasil kota Sorong sebagai place of origin . Manfaat bagi eksportir adalah ketersediaan sumber daya yang melimpah berupa produk perikanan di Kota Sorong, data yang ditunjukan  oleh BKIPM menunjukan bahwa sampai dengan bulan Agustus sudah tercatat  sebanyak 1.194 Ton ikan dengan 82 izin yang  sudah diterbitkan. Selain itu masih tedapat potensi produk kelautan yang lain  seperti kepiting yang bisa mencapai 2 sampai 3 ton per hari di kota Sorong, demikian juga di Kota  Merauke potensi ekspor kepiting juga tidak kalah menggiurkan.   Semua potensi tersebut jika dikelola dengan baik dengan memberikan stimulus diantaranya dalam bentuk kemudahan perizinan dan berusaha akan memberi dampak langsung berupa meningkatnya kemakmuran bagi masyarakat kota Sorong, dan pada akhirnya akan meningkatkan tax rasio di kota Sorong.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *